Waralaba Minimarket Syariah Omzet Bisa 150 Juta per Bulan

Waralaba Minimarket Syariah Omzet Bisa 150 Juta per Bulan

Konten [Tampil]


Waralaba Minimarket Syariah adalah sistem waralaba yang menekankan pada ekonomi syariah dan pembagian hasil yang adil. Dalam sistem ini, pemilik dana menanamkan dananya melalui lembaga keuangan yang bertindak sebagai pengelola dana.

 

Pengelola mengelola dana tersebut dengan sistem penghimpunan dana, selanjutnya pengelola dana menginvestasikan dana-dana tersebut ke dalam usaha yang layak menguntungkan dan memenuhi ketentuan aspek syariah.

 

Tujuan utama dari perjanjian waralaba yang dijalankan sesuai syariah adalah kemaslahatan atau kesejahteraan pihak-pihaknya sehingga terjadi keuntungan di antara keduanya yaitu pihak shāḥibul māl (penerima waralaba/pemberi modal) dapat diperoleh

 

Alfamart merupakan salah satu minimarket besar di Indonesia yang membuka program waralaba. Syarat utama untuk mendapatkan waralaba Alfamart adalah harus memiliki area minimal 800 meter persegi. Adapun pilihan waralaba yang ditawarkan, meliputi tipe 9 rak senilai Rp300 juta, 18 rak investasinya sebesar Rp350 juta, 36 rak senilai Rp450 juta, serta jumlah 45 rak berbayar. Selain itu, ada juga beberapa franchise minimarket modal kecil seperti Socamart dan Yomart.

 

Bisnis minimarket menjanjikan karena konsumsi masyarakat terus meningkat. Meski begitu, lokasi usaha ritel harus dipertimbangkan dengan baik agar bisa bersaing dengan minimarket lainnya. Pemasaran produk juga menjadi salah satu strategi agar bisa bersaing dengan minimarket yang sudah punya nama.

 

Waralaba Minimarket Syariah

Waralaba Minimarket Syariah adalah jenis bisnis waralaba yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah Islam. Konsep dasar dari waralaba minimarket syariah adalah menyediakan produk dan layanan yang halal dan sesuai dengan ajaran Islam kepada konsumen.

 

Salah satu ciri khas dari waralaba minimarket syariah adalah penggunaan sistem akuntansi syariah dalam mengelola keuangan bisnis. Selain itu, waralaba minimarket syariah juga memberikan peluang usaha kepada para franchisee yang ingin memulai bisnis dengan prinsip syariah.

 

Beberapa contoh waralaba minimarket syariah yang populer di Indonesia antara lain Alfamart Syariah, Minimart Syariah, dan 7-Eleven Syariah. Dalam menjalankan bisnis waralaba minimarket syariah, franchisee akan diberikan pelatihan dan dukungan dalam pengelolaan bisnis, termasuk dalam memahami prinsip syariah yang diterapkan dalam bisnis tersebut.

 

Apa Itu Waralaba Minimarket Syariah?

Waralaba minimarket syariah adalah jenis minimarket yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Sumber modal minimarket syariah tidak berasal dari pinjaman bank yang cenderung menerapkan bunga dan bukan bagi hasil.

 

Minimarket syariah didirikan berdasarkan kajian ekonomi Islam dan akan terus bergantung pada aturan syariah Islam. Perbedaan utama antara minimarket syariah dengan minimarket konvensional adalah sumber modal dan larangan menjual barang-barang tertentu yang dilarang oleh agama.

 

Ada banyak jenis waralaba minimarket di Indonesia, termasuk waralaba minimarket Syariah. Sebagai contoh, Yomart adalah waralaba minimarket populer di Indonesia yang menawarkan waralaba EC Store dengan investasi awal sekitar Rp220 juta.

 

Alfamart juga menawarkan program waralaba dengan berbagai pilihan mulai dari 9 hingga 45 rak dengan nilai investasi yang berbeda. Namun, tidak jelas apakah waralaba-waralaba ini beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah atau tidak.

 

Singkatnya, waralaba minimarket syariah adalah jenis minimarket yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip Islam dan memiliki sumber modal yang berbeda dengan minimarket konvensional. Ada banyak jenis waralaba minimarket di Indonesia, tetapi tidak jelas apakah mereka beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip Islam atau tidak.

 

Apa Saja Persyaratan Untuk Memulai Waralaba Minimarket Syariah?

Untuk memulai waralaba minimarket Syariah, persyaratannya bisa berbeda-beda, tergantung pada pemilik waralaba. Namun, beberapa persyaratan keuangan umum untuk memulai bisnis waralaba meliputi modal likuid, kekayaan bersih, investasi, dan biaya waralaba.

 

Sebagai contoh, DIFR Brands membutuhkan modal likuid sebesar $25.000 dan kekayaan bersih sebesar $50.000 untuk berinvestasi dalam waralaba makanan halal. Investasi yang dibutuhkan berkisar antara $150.000 hingga $250.000 dengan biaya waralaba tambahan sebesar $50.000.

 

Di Indonesia, Alfamart menawarkan program waralaba untuk mengembangkan bisnis minimarketnya. Syarat utamanya adalah memiliki luas minimal 800 meter persegi. Pilihan waralaba yang ditawarkan oleh Alfamart meliputi 9 rak senilai Rp300 juta ($20 ribu), 18 rak senilai Rp350 juta ($23 ribu), 36 rak senilai Rp450 juta ($30 ribu), dan 45 rak berbayar.

 

Pilihan lainnya adalah memulai minimarket dari nol. Hal ini membutuhkan lebih banyak perencanaan dan persiapan, namun bisa jadi lebih murah daripada membeli waralaba. Beberapa langkah yang harus dilakukan untuk memulai bisnis supermarket atau toko kelontong adalah memilih badan hukum (LLC, C Corp, atau S Corp), memilih nama bisnis yang menarik, berdiskusi dengan agen untuk mengetahui polis asuransi terbaik untuk Anda, dan melindungi kekayaan intelektual Anda dengan merek dagang.

 

Pemasaran juga penting ketika memulai bisnis apa pun. Strategi pemasaran yang baik dapat membantu menarik pelanggan dan bersaing dengan bisnis lain yang sudah mapan di industri yang sama. Menyediakan layanan pelanggan yang baik dan menawarkan diskon adalah beberapa cara untuk menarik pelanggan.

 

Singkatnya, persyaratan untuk memulai waralaba minimarket Syariah dapat bervariasi tergantung pada pemilik waralaba. Namun, beberapa persyaratan keuangan umum termasuk modal likuid, investasi kekayaan bersih, dan biaya waralaba.

 

Sebagai alternatif, seseorang dapat memulai dari nol yang membutuhkan lebih banyak perencanaan tetapi bisa lebih murah daripada membeli waralaba. Strategi pemasaran seperti menyediakan layanan pelanggan yang baik dan menawarkan diskon merupakan hal yang penting ketika memulai bisnis apapun termasuk minimarket Syariah.

 

Modal Waralaba Minimarket Syariah

Ada beberapa pilihan untuk membuka waralaba minimarket di Indonesia, termasuk yang sesuai syariah. Alfamart adalah salah satu jaringan minimarket terbesar di Indonesia dan menawarkan program waralaba dengan berbagai pilihan investasi mulai dari 9 hingga 45 rak.

 

Luas minimum yang dibutuhkan untuk mendapatkan waralaba Alfamart adalah 800 meter persegi. Waralaba minimarket lainnya termasuk Socamart, yang membutuhkan investasi awal sebesar Rp220 juta, dan Yomart, yang merupakan salah satu minimarket paling populer di Indonesia.

 

Minimarket syariah beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi Islam dan tidak bergantung pada pinjaman bank yang membebankan bunga. Sumber modal minimarket syariah berasal dari bagi hasil, bukan dari pinjaman berbunga.

 

Produk yang dijual di minimarket syariah juga mungkin berbeda dengan yang dijual di minimarket konvensional karena mereka menghindari menjual barang-barang yang dilarang oleh hukum Islam.

 

Membuka minimarket yang sukses membutuhkan pertimbangan yang cermat terhadap faktor-faktor seperti lokasi, pemilihan produk, strategi harga, dan taktik pemasaran. Pemilik Minimarket Amanah, Agus Wahyudi, mendapatkan sekitar Rp150 juta per bulan dengan margin keuntungan 15-20% dari usahanya.

 

Untuk bersaing dengan minimarket yang sudah mapan, bisnis baru harus menawarkan harga yang kompetitif dan produk berkualitas tinggi serta menerapkan strategi pemasaran yang efektif untuk menarik pelanggan.

 

Perhitungan Modal Waralaba Minimarket Syariah

Berikut adalah contoh perhitungan modal waralaba minimarket syariah:

1.   Biaya awal investasi Biaya awal investasi adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli hak waralaba dan membuka usaha minimarket syariah. Biaya ini tergantung pada waralaba yang dipilih. Misalnya, untuk waralaba Alfamart Syariah, biaya awal investasi bisa mencapai sekitar Rp 150 juta sampai dengan Rp 200 juta.

 

2.   Biaya penyewaan tempat usaha Biaya penyewaan tempat usaha tergantung pada lokasi dan ukuran minimarket. Misalnya, untuk minimarket dengan luas 100 meter persegi di lokasi yang strategis di perkotaan, biaya sewa bisa mencapai Rp 50 juta per bulan.

 

3.   Biaya renovasi dan peralatan Biaya renovasi dan peralatan diperlukan untuk membangun minimarket yang nyaman dan fungsional. Biaya ini tergantung pada ukuran minimarket dan peralatan yang dibutuhkan. Misalnya, untuk minimarket dengan luas 100 meter persegi, biaya renovasi dan peralatan bisa mencapai sekitar Rp 200 juta.

 

4.   Biaya persediaan awal Biaya persediaan awal diperlukan untuk membeli barang yang akan dijual di minimarket. Biaya ini tergantung pada jenis barang yang dijual. Misalnya, untuk membeli persediaan awal berbagai jenis makanan, minuman, dan barang kebutuhan sehari-hari, biaya bisa mencapai sekitar Rp 100 juta.

 

Jumlah total modal yang dibutuhkan untuk membuka waralaba minimarket syariah adalah sekitar Rp 500 juta sampai dengan Rp 550 juta. Namun, perlu diingat bahwa perhitungan ini bersifat perkiraan dan bisa berbeda-beda tergantung pada kondisi pasar dan bisnis di daerah tempat usaha berada.

 

Keuntungan Waralaba Minimarket Syariah

Keuntungan dari bisnis waralaba minimarket syariah adalah memiliki manajemen yang sudah rapi dan terbangun.

 

Jika Anda membuka bisnis ini, maka manajemen bisnis sudah ditangani oleh pihak pemilik brand. Artinya, Anda tidak perlu lagi membangun manajemen dari awal yang berpotensi untuk memakan waktu dan tenaga yang tidak sedikit.

 

Selain itu, minimarket tanpa sistem waralaba sudah memiliki pangsa pasar yang cukup luas karena menyediakan kebutuhan dasar masyarakat. Dalam bisnis waralaba minimarket modal kecil, kriteria usaha kecil berdasarkan modalnya tidak bisa dipastikan. Meski begitu, Anda bisa mengacu pada kriteria usaha kecil berdasarkan modalnya.

 

Kelebihan lain dari bisnis waralaba adalah memberikan manfaat jaringan bisnis yang luas bagi pemilik usaha kecil. Kita tidak terlalu membutuhkan pengalaman bisnis yang memadai untuk menjalankan sebuah bisnis waralaba.

 

Penjual waralaba akan memberikan pelatihan yang kita butuhkan dalam menjalankan bisnis tersebut. Pelaku bisnis waralaba juga memiliki peluang sukses yang lebih cepat daripada pelaku bisnis yang memulai usaha sendiri dari nol.

 

Untuk jenis usaha dengan skala yang sama, anda akan membutuhkan dana yang lebih kecil jika ikut waralaba ketimbang memulai usaha sendiri dari nol.

 

Catatan

Namun, ada beberapa kerugian dalam berbisnis Waralaba Minimarket Syariah seperti harus membayar biaya royalti kepada pemilik brand dan adanya batasan dalam mengelola produk atau layanan. Selain itu, meskipun minimarket miliknya tak terlalu tenar, namun dalam sehari bisa mengantongi omzet Rp 5 juta – Rp 6 juta atau sekitar Rp 150 juta per bulan dengan laba sekitar 15%-20% dari omzet.